Monday, June 15, 2009

BAB 4 – Persekongkolan Menentang Kekayaan Kita (bag.1)

Persekongkolan Orang Kaya

8 ATURAN BARU MENGENAI UANG

oleh Robert Kiyosaki

BAB 4 – Persekongkolan Menentang Kekayaan Kita


Pertanyaan: Berapa tahun Depresi Besar terakhir berlangsung?

Jawaban:     A. 25

                   B. 4

                   C.16

                   D. 7

Jawaban dari pertanyaan ini tergantung patokan yang anda gunakan. Jika anda menggunakan pasar modal sebagai dasar perhitungan, depresi yang terakhir terjadi selama dua puluh lima tahun. Pada bulan September 1929, index Dow menerobos nilai tertinggi sepanjang masa 381. Pada tangga 8 Juli 1932, pasar kerugian yang mengejutkan sebesar 89 persen dari nilainya. Pada hari itu, jumlah perdagangan di Bursa Saham New York melakukan sekitar satu juta perdagangan saham, dan Dow tenggelam sampai pada angka 41 poin. Poin rendah itu adalah titik terendah pada bear market (harga pasar turun), dan sejak itu pasar perlahan menanjak – bahkan di tengah-tengah masa depresi. Namun tetap, bahkan dengan bull market (harga pasar naik), perlu dua puluh lima tahun, dari 1929 sampai 1954, untuk index Dow melewati titik tingginya 381.

          Beberapa waktu yang lalu, kita menyaksikan titik tertinggi Dow lainnya. Pada Oktober 2007, index Dow naik sampai 14.164. Saat ini, satu tahun lebih sedikit, index Dow berada hampir 50 persen lebih rendah. Jika 1929 – 1954 digunakan sebagai indicator, index Dow akan melewati nilai 114.164 lagi pada tahun 2032.

          Pada tanggal 10 Maret 2009, index Dow melejit lebih dari 379 poin mencapai 6.926 poin dalam satu hari – menjadikan hari tersebut mendapatkan penambahan poin yang hampir sama dengan yang diperoleh dari 1932 sampai 1954 setelah depresi terakhir. Wall Street merayakannya, meskipun laporan pada awal minggu tersebut menyebutkan 650.000 pekerja telah kehilangan pekerjaannya pada bulan Februari.

          Bersamaan dengan saya menulis buku iini, orang-orang berkata, “Yang terburuk sudah selesai. Titik dasar akhirnya datang.” Dewan Fed Ben Bernanke berkata dia berharap resesi akan berakhir pada musim gugur 2009. Namun pada tanggal 10 Maret pasar menanjak karena Citigorup melaporkan keuntungan pertama pada dua bulan pertama 2009 melalui catatan “yang bocor” – meskipun mereka memiliki miliaran utang yang beracun. Saya bingung apa yang orang-orang ini sedang hisap.

          Bahkan di tengah-tengah rasa optimis pasar saat ini, tetap masih ada hantu kemungkinan depresi yang bergantung di seluruh dunia finansial. Saya cenderung untuk tidak terlalu beroptimis seperti beberapa orang lain mengenai prospek jangka pendek perekonomian A.S. dan dunia. Jangan salah sangka: saya tidak berharap akan terjadi depresi. Jauh dari itu. Tidak ada seorangpun yang berhak berpikir menginginkan Depresi Besar lain akan terjadi. Tapi jika resesi ini tergelincir menjadi depresi, akan lebih baik untuk mulai mempersiapkannya sekarang, karena tidak semua depresi akan sama dan tidak semia depresi akan membuat kita depresi.

Pengalaman Kaya dan Miskin dari Depresi

Ayah kaya dan ayah miskin saya sedang duduk di sekolah dasar saat Depresi Besar terjadi. Pengalaman itu mempengaruhi pembelajaran hidup keduanya selamanya. Satu ayah menjadi sangat kaya daro pelajarang yang dipelajarinya selama depresi. Yang lainnya tetap miskin dan ketakutan secara finansial sepanjang hidupnya.

Depresi Kemiskinan

Ayah dari ayah miskin saya – kakek saya – kehilangan semuanya di masa Depresi Besar. Dia kehilangan bisnisnya dan real estate pinggir pantai yang tak terbilang nilainya di pulau Maui, Hawaii. Kakek saya adalah seorang entrepreneur, jadi dia tidak punya gaji tetap untuk melindungi keluarganya. Saat bisnis kakek saya gagal, keluarga ayah saya kehilangan semuanya. Depresi Besar merupakan pengalaman yang sangat buruk bagi ayah saya.

          Penderitaan finansial dari Depresi Besar menyebabkan ayah miskin saya mengembangkan ide untuk memiliki jaminan pekerjaan, menyimpan uang, membeli sebuah rumah, tidak pernah berutang, dan dana pensiun pemerintah. Dia tidak mau menjadi seorang entrepreneur. Dia menginnginkan jaminan keamanan dari pekerjaan di kepemerintahan. Dia tidak percaya dalam hal berinvestasi, karena dia melihan kakek saya kehilangan semuanya di pasar modal dan di real estate. Ayah saya berpegang penuh pada hal tersebut sepanjang umurnya. Bagi ayah miskin saya, jaminan perlindungan lebih penting dari pada kekayaan. Ingatannya pada depresi yang pernah terjadi tinggal bersamanya sumur hidup.

Depresi Kekayaan

Ayah miskin saya sudah bersusah payah secara finansial bahkan sebelum Depresi Besar. Ayahnya bahkan sakit beberapa tahun dan meninggal beberapa waktu setelah depresi dimulai. Pada masa mudanya, ayah kaya saya menjadi penopang kehidupan keluarga dan tulang punggung keuangan keluarga. Sebagai seorang yang masih muda tanpa pendidikan dan sedikitnya kesempatan pekerjaan, Depresi BEsar memaksa ayah kaya saya untuk menjadi seorang remaja entrepreneur. Dia mengambil alih took kelurga dan membangun bisnisnya.

          Meskipun keluarganya bersusah payah, ayah kaya saya tidak meminta bantuan dari pemerintah. Dia tidak minta jaminan social. Depresi menyebabkan ayah kaya saya untuk bertumbuh lebih cepet, dan dia belajar baik secara finansial. Pelajaran dari depresi menjadikannya orang kaya.

Paham Sosial vs. Kapital

Ayah miskin saya bertumbuh untuk menjadi seorang socialist. Dia cerdas di sekolah tapi bukan cerdas di jalanan. Dia percaya bahwa pemerintah harus memelihara kehidupan masyarakat.

          Ayah kaya saya bertumbuh menjadi seorang capitalist. Dia tidak pernah menyelesaikan bangku sekolah, tapi dia cerdas di jalanan. Dia percaya dalam hal membangun bisnis yang dapat memberikan pemasukan stabil bagi keluarganya dan keluarga para pekerjanya. Dia percaya bahwa orang harus dapat belajar memperhatikan diri mereka sendiri. Sebagai seorang kapitalis, dia percaya dalam mengajar orang untuk memancing.

Paham Sosial Mengambil Alih

Pahap social mengambil alih kontrol sepanjang depresi yang terakhir. Program-program sosial pemerintah dibuat secara besar-besaran. Dari pada mengajarkan orang memancing, kita memberikan mereka ikan – bahkan kepada orang kaya. Jika Amerika Serikat adalah benar-benar Negara kapitalis, kita akan membiarkan perekonomian runtuh, tidak menyanggahnya dengan bailout di atas bailout. Pasar bearish (pasar spekulan jual), pasar hancur, dan depresi adalah cara perekonomian untuk memukul tombol reset. Resesi dan depresi mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ada dan mengungkapkan kejahatan yang dilakukan selama masa kecemerlangan.

          Saat ini, daripada menekan tombol reset, triliunan dolar di berikan kepada mereka yang tidak cakap, mereka yang curang, dan yang sudah usang. Pasar bearish terjadi untuk membersihkan kesalahan yang ada, rencana yang jahat, dan ketidakefisienan yang bertumbuh dari pasar bullish (pasar spekulan beli) yang terjadi. Dari pada membiarkan pasar bearish bekerja, kita membiarkan pemerintah membayar miliaran dolar dalam bentuk uang bailout kepada para bankir yang memenuhi dunia dengan utang tipuan dimana kita seharusnya mengirim para bankir tersebut di penjara. Bisnis seperti General Motors yang bertumbuh terlalu gemuk dan malas selama waktu-waktu baik untuk bersaing diberi bonus uang dan parasut emas, disaat yang sama bisnis yang mereka percayakan untuk melindungi dan bertumbuh, harga saham perusahaan turun, dan para investor mereka kehilangan uang mereka.

          Hal ini bukanlah paham kapitalis. Bailout pemerintah yang ada sekarang adalah paham sosialis – bagi mereka yang kaya. Dalam banyak hal, hal ini lebih parah dari pada paham Marxis atau komunis, karena paling tidak sistem tersebut memiliki ilusi kepemilikan bagi masyarakat. Sistem tersebut paling tidak mengkhotbahkan dan pembagian uang dari yang kaya kepada yang miskin, bahkan meskipun mereka tidak mempraktekkannya. Bailout kita, di sisi lain, mengambil uang dari yang miskin dalam bentuk pajak dan memberikannya kepada yang kaya. Saya tidak menyalahkan Presiden Obama. Perampokan uang ini telah berjalan bertahun-tahun. Telah menjadi praktek bagi mereka yang kaya untuk menggunakan pemerintah kita untuk mengambil dari yang miskin dan kelas menengah dan memberikan kepada yang kaya. Saat ini, kita telah mempraktekkannya dengan meminta pajak dari yang bekerja dan menghadiakannya kepada yang malas, bajingan dan tidak kompeten.

Sejarah Berulang

Telah disebutkan bahwa depresi datang kira-kira setiap tujuh puluh lima tahun. Jika hal ini benar, berarti depresi yang datang seharusnya telah dimulai sekitar tahun 2005. Salah satu alasan depresi sukar untuk detentukan karena tidak ada definisi nyata untuk depresi. Para ahli ekonomi hanya mendefinisikan resesi.

          Satu alasan mengapa kita pernah mengalami depresi sejak awal adalah karena Federal Reserve dan pemerintah A.S. telah memanipulasi pengadaan uang yang ada untuk menjaga perekonomian terus mengapung.  Mereka melakukan hal yang sama saat ini. Jika mereka melakukan pekerjaan yang baik, perekonomian akan terselamatkan Jika mereka gagal, kegagalan tersebut akan membawa kita kepada depresi.

Definisi yang lebih baik

Dibutuhkan waktu sampai tahun 2008 bagi para ahli ekonomi untuk menyatakan kita sedang berada di masa resesi, setelah kita sudah ada dalam resesi dalam setahun terakhir. Pada tahun yang sama, Lehman Brother jatuh, pasar modal hancur, perbankan besar menerima miliaran dolar sebagai uang Bailou, dan pembuat mobil bankrupt, orang-orang kehilangan rumah dan pekerjaan meeka, dan California memmberikan IOU karena dengan itu uang dapat dikeluargkan. Dengan mengabaikan berita-berita finansial buruk, diperlukan satu tahun untuk para ahli ekonomi untuk menyadari bahwa kita sedang berada pada masa resesi. Saya heran berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengumumkan sebuah depresi. Dengan jelas kita perlu definisi yang lebih baik dari resesi dan depressi – atau paling tidak ahli ekonomi yang lebih baik! Secara pribadi, saya memiliki definisi sederhana unutk resesi dan depresi. Dengan mengambil kata-kata orang tua: Jika anda melihan tetangga anda kehilangan pekerjaan, kita berada di masa resesi. Dan jika saya kehilangan pekerjaan saya, kita berada dalam masa depresi.

          Pada tahun 2008, lebih dari dua juta warga Negara Amerika kehilangan pekerjaan mereka. Pada Februari 2009 sendiri, lebih dari 651.000 pekerjaan di hapus.

berlanjut...

No comments:

Post a Comment