Monday, June 15, 2009

BAB 3 – Persekongkolan Menentang Uang Kita, Bank Tidak Pernah Merugi (bag.2)

...lanjutan

Pendidikan Hidup yang Nyata Dimulai

Pada tahun 1972, saya mengikuti nasihat ayah kaya saya, dan membaca Wall Street Journal sungguh-sungguh, dengan mencari tulisan-tulisan mengenai emas. Dan memulai pendidikan saya mengenai emas dan hubungannya dengan uang. Saya membaca setiap tulisan yang saya dapati mengenai subyek ini. Tapi saya tidak hanya cukup membaca untuk belajar mengenai pelajaran penting ini. Contoh praktisnya ada di depan mata saya.

          Suatu hari, saya terbang ke sebuah desa kecil di luar Da Nang, sebuah kota besar di Vietnam. Punya beberapa jam sebelum kembali ke kapal, ketua regu saya dan saya berjalan-jalan berjalan menuju desa. Dia hendak membeli mangga dan papaya, buah yang tidak kami dapatkan di kapal.

          Setelah memilih beberapa buah, dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan beberapa lembar piaster, mata uang Vietnam.  “Tidak, tidak, tidak,” kata penjual buah, sambil melambaikan tangannya. Dia memberitahu kami bahwa dia tidak menerima “p,” begitu biasanya mata uang tersebut disebut. Lalu kepala regu saya mengeluarkan uang 50 dolar AS dan meberikannya pada penjual tersebut. Dengan enggan diambilnya uang tersebut, memerikasa uang itu dengan hati-hati. Akhirnya dia berkata, “Baiklah, tunggu,” kemudian lari menuju kios yang lain, bertransaksi sesuatu, lari kembali, dan memberikan kantong berisi buah-buahan kepada kepala regu saya.

          “Apa yang tadi sedang terjadi?” tanya saya kepada kepala regu saya.

          “Dia sedang bersiap-siap untuk lari,” jawabnya. “Dia berencana untuk meninggalkan negaranya.

          “Bagaimana kau tahu?” tanya saya.

          “Dia sangat memilih-milih mata uang,” jawabnya, “Dia tahu uang negaranya sendiri, piaster tidaklah berharga. Tidak ada diluar Vietnam Selatan yang akan menerimanya. Untuk apa orang menerima uang dari suatu negara yang sebentar akan musnah? Dia juga tahu, nilai dolar AS akan menurun bersamaan dengan naiknya harga emas. Itu mengapa dia lari ke kios lainnya untuk menukarkan uang saya dengan emas.”

          Sambil berjalan kembali ke helikopter, saya berkata, “Saya lihat dia memberikanmu kembalian piaster.”

          “Saya juga tahu,” jawab ketua regu saya, “Saya punya sekantong buah dan sekantong penuh p, dan dia mendapatkan emas. Dia mungkin hanya sekedar penjual emas, tapi kalo bicara soal uang, dia bukanlah orang bodo.”

          Tiga minggu kemudian ketua regu saya dan saya terbang ke utara mencari sebuah tambang emas tua dan berharap untuk membeli beberapa buah emas. Saya piker saya dapat membeli emas dengan harga yang lebih baik dibelakan garis pertahanan musuh. Memberi resiko hidup saya dan anggota saya, saya dapatkan bahwa dimanapun saya di dunia ini, harga emas akan tetap sama. Pendidikan dunia-nyata saya mengenai aturan baru uang dan hubungan antara uang Monopoli dan emas sedang dimulai.

Perhatian Publik

Tahun 2009, dengan memburuknya perekonomian, dan tidak akan berhenti sedikitpun. Bahkan sekarang, masyarakat tahu ada sesuatu yang salah. Pemasalahannya adalah mereka tidak tahu hal apa yang sebenarnya salah. Sekali lagi, seperti John Maynard Keynes berkata, “Proses [nilai mata uang yang semakin rusak] menggabungkan semua kekuatan-kekuatan tersembunyi dari hokum ekonomi dengan sisi yang menghancurkan dan melakukannya dengan cara dimana tidak satu diantara jutaan orang pun yang dapat menganalisanya.

          Saat ini, orang melakukan apa yang diajarkan kepada mereka untuk dilakukan; mereka pergi ke sekolah, bekerja keras, membayar tagihan-tagihan mereka, manabung, menginvestasikan uang mereka pada reksa dana, dan berharap semuanya kembali ke keadaan yang normal. Itu mengapa semua orang menuntut bagian mereka masing-masing dari bailout. Beberapa orang sadar bahwa akar dari permasalahan kita adalah uang kita – sesuatu yang mereka inginkan dapatkan dalam bekerja dan mereka bergantung padanya. Beberapa orang sadar bahwa mereka yang memiliki kuasa untuk mengatur pengadaan uang ingin agar kita membutuhkan lebih banyak dan lebih banyak uang beracun mereka. Semakin kita membutuhkan uang, semakin banyak uang yang mereka dapat cetak. Semakin kita membutuhkan uang, semakin kita lemah. Semakin kita butuh uang, kita semakin menjurus kepada sosialisme. Dari pada mengajar orang untuk memancing, pemerintah memberikan masyarakat ikan, dan masyarakat semakin bergantung kepada pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan keuangan mereka.

Jangan berikan semua kepada Bank

Secara ironis, dunia melihat kepada Federal Reserve dan Badan Perbendaharaan A.S. untuk menyelesaikan masalah keuangan mereka meskipun institusi itu juga yang menyebabkan permasalahan yang ada. Seperti yang telah kita diskusikan di buku ini, Federal Reserve bukanlah Federal (milik Negara), dan juga bukan milik Amerika. Badan Fed dimiliki oleh beberapa keluarga terkaya di dunia. Federal Reserve adalah sebuah cartel (badan pengatur) perbankan sama seperti OPEC adalah sebuah cartel perminyakan. Beberapa orang menyadari bahwa Fed tidak memiliki reserve (cadangan) karena dia tidak punya uang. Tidak membutuhkan gudang besar untuk memiliki uang. Untuk apa anda menyimpan uang ketika aturan Monopoli perbankan berlaku? Federal Reserve Bank bukanlah sebuah bank – ide tersebut adalah sama mayanya dengan uang kita.

          Beberapa orang berkata bahwa pembentukan Federal Reserve tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar. Mereka berpikir bahwa pembentukan Fed membahayakan perekonomian dunia – dan itu benar. Ada juga beberapa orang yang lain berkata bahwa pembentukan Federal Reserve System adalah hal terbaik yang pernah terrjadi di dunia. Mereka berkata demikian karena Fed telah mendatangkan kekayaan kepada dunia yang belum pernah terjadi – dan itu benar.

          Mungkin baik untuk mempertanyakan apa motif dari para pendiri Federal Reserve. Kenyataannya adalah saat ini Fed sedang memainkan suatu permainan. Dari pada mempertanyakan apa yang akan dilakukan Presiden Obama, lebih baik bertanya pada diri kita sendiri, “Apa yang akan saya lakukan?” Dari pada bertanya apakah triliunan juta dolar paket stimulus akan bekerja, lebih baik bertanya pada diri sendiri, “Dari mana uang triliunan dolar itu datang? Apakah itu berada dalam gudang seseorang?”

          Dengan istilah yang sangat sederhana, bank sentral dunia hanya dapat melakukan dua hal. Yaitu:

1. Mencetak uang dari kehampaan, persis seperti yang diperbolehkan aturan Monopoli – sesuatu yang mereka lakukan dalam jumlah triluinan.

2. Meminjam uang yang tidak mereka miliki. Ketika anda meminjam uang dari bank, bank tersebut tidak perlu memiliki uang yang dipinjamkan tersebut dalam gudang mereka.

Permainan Penjumlahan-Nol

Dalam sejarah, setiap kali pemerintah mencetak uang mereka, uang kertas, nilai uang tersebut dikembalikan kepada nilai uang sebenarnya: nol. Hal itu lah mengapa uang kertas adalah permainan penjumlahan-nol. Apakah hal yang sama akan terjadi pada dolar AS, yen, peso, pondsterling, dan euro? Apakah sejarah akan berulang dengan sendirinya?

          Sekarang, saya dapat mendengar banyak orang bangga, orang Amerika berdarah-merah berkata, “Hal ini tidak akan terjadi di Amerika. Uang kita tidak akan menjadi nol.” Pada kenyataannya hal tersebut sudah pernah terjadi – sering sekali. Pada jaman Perang Revolusi, pemerintah Amerika mencetak sebuah mata uang yang dikenal sebagai “continental.” Setelah pemerintah mencetak terlalu banyak continental, uang kita menjadi sebuah bahan tertawaan, sampai muncul istilah, “Not worth a continental” (Tidak bernilai satu continental pun). Hal yang sama terjadi pada dolar Persekututuan. Ketika saya butuh sebuah peringatan bahwa uang akan bernilai nol, yang saya butuhkan adalah berpikir mengenai wanita yang menjual buah-buahan di Vietnam dan keengganannya terhadap piaster. Hal itu belum saja lama terjadi. Itu bukan suatu sejarah kuno.

          Saat ini, seluruh dunia dijalanjan oleh uang Monopoli. Tapi bagaimana jika pesta sudah selesai? Apakah bailout akan menyelamatkan kita? Ironisnya, setiap dikeluarkan bailout utang nasional kita menjadi lebih besar, kita membayar pajak yang lebih besar, yang kaya menjadi semakin kaya, dan nilai dari uang kita semakin mendekati nol. Setiap saat pemerintah kita mencetak lebih banyak uang, uang kita semakin tidak bernilai. Kita bekerja lebih keras untuk menjadi semakin lebih rendah, dan tabungan kita bernilai semakin lebih rendah.

          Saya tidak berkata bahwa uang Monopoli saat ini akan menjadi nol. Saya juga tidak bilang bahwa itu tidak akan terjadi juga. Namun, jika sejarah akan berulang dengan sendirinya, dan jika dolar AS akan menjadi nol, kekacauan di seluruh dunia terjadi dan akan terjadi perubahan besar-besaran. Dan yang miskin pasti akan semakin miskin. Mereka yang berada di kelas mengah akan terhapuskan.

Apocalypse (penyingkapan) Saat ini

Bersamaan krisis finansial semakin parah, rahasia mengenai aturan-aturan uang akan semakin sulit untuk disimpan. Krisis ini akan memimpin kita menuju sebuah penyingkapan finansial.

          Bagi banyak orang-orang religious, kata apocalypse (penyingkapan) merujuk pada akhir jaman. Saya tidak merujuk kepada penyingkapan seperti itu. Kata apocalypse berasal dari kata Yunani yang berarti, “Mengangkat selubung penutup.” Istilah ini digunakan pada pengungkapan sesuatu yang disembunyaikan dari khalayak ramai. Secara sederhana, pengungkapan berarti rahasia telah diungkapkan.

          Jika anda membaca Rich Dad Poor Dad, anda mungkin ingat salah satu judul bab buku tersebut adalah, “Apa yang orang kaya ajarkan kepada anak mereka tentang uang – Sesuatu yang orang miskin tidak ajarkan kepada anak mereka!” Bagi banyak orang, membaca buku saya adalah suatu pengungkapan, pengangkatan selubung penutup, dan pengungkapan sesuatu yang disembunyaikan dari khalayak ramai. Pada tahun 1997, ketika Rich Dad Poor Dad pertama kali di terbitkan, buku itu menyebabkan protes besar-besaran karena menyebutkan, “Rumah anda bukannya sebuah asset.” Beberapa tahun kemudian, bersamaan dengan terungkapnya kekacauan hipotek orang menengah kebawah, jutaan orang kehilangan rumah mereka, dan masyarakat dunia kehilangan triliunan dolar dengan berinvestasi pada hipotek menengah dan bentuk lainnya dari utang beracun, yang sebagian diciptakan oleh para bankir yang mencetak uang tak bernilai dari sesuatu yang hampa. Rich Dad Poor Dad bukanla buku mengenai real estate, seperti yang disebutkan beberapa orang. Itu adalah buku mengenai pengetahuan finansial – pengetahuan yang diturunkan dari seorang ayah kepada anaknya.

Nama Dari Permainan itu Adalah Utang

Dengan istilah yang sangat sederhana, sejak tahun 1971, uang menjadi utang. Agar perekonomian terus berkembang, anda dan saya harus punya utang. Karena itu kartu kredit datang dengan surat biasa, dan pinjaman kepemilikan rumah dapat dimiliki oleh orang yang punya dana lebih kecil dari pada jaminan kredit.

          Secara teknis, uang yang ada di dalam kantong anda bukanlah uang. Itu adalah sebuah IOU (Bukti Kesepakatan Bersama). Uang kita adalah utang. Alasan mengapa krisis finansial sekarang ini begitu parah aturan-aturan uang Monopoli bankir kita memperbolehkan bank-bank terbesar dan Wall Street menjadikan utang sebagai suatu paket dan kemudian menjualnya kepada seluruh dunia sebagai aset. Berdasarkan majalah Times dari tahun 2000 sampai 2007, ekspor terbesar Amerika adalah utang. Apa yang sedang dilakukan orang-orang yang berpikiran cerdas dan cemerlang dalam dunia perbankan dan investasi tidak begitu berbeda dengan ketika seseorang yang miskin menjaminkan rumah mereka untuk melunasi tagihan kartu kredit mereka.

          Jika kita sebagai masyarakat tahu bahwa uang kita telah dirusak, uang Monopoli, kita mungkin tidak akan berada dalam kekacauan finansial seperti sekarang ini. Jika masyarakat mendapatkan pendidikan finansial, mungkin telah muncul lebih dari satu dari antara jutaan orang yang dapat mengetahui permasalahan finansial kita ini. Jika masyarakat mendapatkan pendidikan finansial lebih, mereka mungkin tidak akan percaya begitu saja bahwa rumah mereka adalah sebuah aset, bahwa menyimpan uang itu cerdas, bahwa diversifikasi dapat melindungi mereka dari resiko, dan bahwa berinvestasi untuk jangka panjang dalam reksa dana adalah cara cermat untuk berinvestasi. Tapi dikarenakan kekurangan kita terhadap pendidikan finansial, para penguasa dapat jalan terus dengan aturan keuangan yang merusak. Untuk keuntungan merekalah mengapa kita berada dalam kegelapan. Itu mengapa mereka yang kaya harus mengambil alih dulu sistem pendidikan kita sebelum membanjiri dunia dengan utang. Itu mengapa sekolah kita tidak mengajarkan kita mengenai uang.


berlanjut...

No comments:

Post a Comment