Wednesday, June 3, 2009

BAB 1 – Dapatkah Obama Menyelamatkan Kita? (bab.2)

Persekongkolan Orang Kaya
8 ATURAN BARU MENGENAI UANG
oleh Robert Kiyosaki
BAB 1 – Dapatkah Obama Menyelamatkan Kita?

...lanjutan
31 Desember 2008
Menghadapi perekonomian yang sangat buruk, Presiden Bush memaksa melalui sebuah rencana uang jaminan penting yang bertujuan menyelamatkan perekonomian, berkata, “Perundang-undangan akan menjaga dan menstabilkan sistem perekonomian Amerika dan akan meletakkan perubahan permanen sehingga permasalahan-permasalahan ini tidak akan terjadi lagi.”
Banyak orang bernafas lega, berpikir, “Akhirnya, pemerintah akan menyelamatkan kita!” Permasalahannya adalah, perkataan itu bukanlah kata-kata dari Presiden Goerge W. Bush. Itu adalah kata-kata dari ayahnya, Goerge H.W. Bush. Pada tahun 1989, Presiden Bush pertama meminta dana 66 miliar dolar A.S. untuk menyelamatkan industry Saving & Loans – S&L – (Tabungan dan Pinjaman). 66 miliar dolar A.S. itu tidak menyelesaikan masalah; industry S&L hilang dari pengelihatan. Puncak dari semuanya itu, Paket penyelamatan 66 miliar dolar A.S. tersebut ditagihkan kembali kepada pembayar pajak senilai lebih dari 150 miliar dolar A.S. – lebih dari dua kali lipat dari perkiraan awalnya. Kemana uang itu pergi?

Ayah Sama Dengan Anaknya
Dua puluh tahun kemudian pada bulan September 2008, Presiden Goerge W. Bush meminta 700 miliar dolar A.S. dan memberikan janji yang sama: “Kami akan memastikan, bersamaan dengan berjalannya waktu, hal ini tidak akan terjadi lagi. Sementara itu, kita harus menyelesaikan permasalahannya. Dan karena itulah mengapa masyarakat mengirimkan saya ke Washington, D.C.” Mengapa seorang ayah dan anaknya berkata hal yang hampir sama tentang menyelamatkan perekonomian yang bedanya hampir dua puluh tahun? Mengapa janji Presiden Bush yang pertama gagal?

Semua Orang-orang Presiden
Slogan utama kampanye Presiden Barak Obama adalah, Perubahan yang dapat kita percaya. Dengan diberikannya slogan tersebut, kita harus mempertanyakan suatu hal: “Mengapa Presiden Obama mempekerjakan banyak orang-orang yang juga bekerja pada pemerintahan Clinton?” Hal ini kelihatannya bukan suatu perubahan. Hal ini sepertinya status quo.
Selama pemilihan, mengapa Obama berkonsultasi pada Robert Rubin, orang yang baru saja mengundurkan diri dari kepala Citigroup, sebuah perusahaan yang berada dipinggir kehancuran dan menerima dana jaminan sebesar 45 miliar dolar A.S., untuk mendapatkan nasihat mengenai perekonomian? Mengapa menunjuk Larry Summer sebagai kepala Dewan Perekonomian Nasional Gedung Putih dan Timothy Geithner, kepala Federal Reserve Bank terdahulu di New York, menjadi sekertarisnya di bidang perbendaharaan? Semua orang ini adalah anggota team perekonomian Clinton dan mengambil bagian dalam pencabutan undang-undang Glass-Steagall Act tahun 1933, sebuah undang-undang yang melarang bank untuk menjual investasi. Perbankan yang menjual investasi dalam bentuk turunan (derivatives) merupakan dasar utama mengapa kita berada dalam kekacauan saat ini.
Dengan istilah yang sangat sederhana, tujuan dari undang-undang Glass-Steagall Act tahun 1933, hasil dari depresi sebelumnya, adalah untuk memisahkan bank menabung, yang mempunyai akses ke dana perbendaharaan pusat, dari bank investasi, yang tidak punya akses sama sekali. Clinton, Rubin, Summer, dan Geithner dengan sukses mencabut undang-undang Glass-Steagall yang bertujuan untuk mengesahkan pembentukan Citigroup, ‘supermarket finansial’ terbesar dalam sejarah A.S. Banyak orang yang tidak tahu ini, tapi pada saat pembentukkannya, Citigroup merupakan pelanggaran terhadap undang-undang Glass-Steagall Act.
Berikut ini adalah komentar dari Kenneth Guenther, CEO dari Komunitas Independen Bankir Amerika (Independent Community Bankers of America), para bankir kecil di Amerika, dibuat pada PBS pada tahun 2003 mengenai pembentukan Citigroup:
Siapa mereka menurut mereka? Orang lain, perusahaan lain, tidak dapat bertindak seperti ini…Citicorp dan Travelers sudah sangat besar sampai mereka dapat melakukan ini. Mereka dapat menarik konglomerasi financial terbesar –– financial terbesar yang bergabung terdiri dari perbankan, asuransi, dan sekuritas –– disaat perundang-undangan masih berlaku dan menyebutkan hal itu tidak sah. Dan mereka melakukan ini dengan persetujuan dari presiden A.S., presiden Clinton; dewan system Perbankan Pusat, Alan Greenspan; dan seketaris perbendaharaan, Robert Rubin. Dan kemudian, saat semuanya telah berlalu, apa yang terjadi? Sekretaris perbendaharaan menjadi wakil dewan ketua dari Citigroup yang bersatu.
Baris yang paling utama adalah baris terakhir: “Sekretaris perbendaharaan [Robert Rubin] menjadi dewan Citigroup yang bersatu.” Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, Robert Rubin adalah penasihat Obama selama kampanye kepresidenan.
Sekretaris perbendaharaan Obama saat ini adalah Timothy Geithner. Sebelumnya, dia berada di bawah badan sekretaris perbendaharaan dari tahun 1998 sampai 2001 di bawah Sekretaris Perbendaharaan Robert Rubin dan Lawrence Summer. Summer adalah mentor Geithner, dan banyak orang yang menyebut Geithner adalah anak didik kesayangan Robert Rubin. Oh, jaring kusut yang apa yang kita buat.
Dengan kata lain, orang-orang yang sama ini yang juga turut bertanggung jawab memulai krisis finansial ini. Dengan menggabungkan bank menabung dengan bank investasi, orang-orang ini mempercepat penjualan turunan finansial yang eksotis yang Warren Buffet sebut sebagai “senjata perusak finansial massal”, dan yang telah membantu seluruh perekonomian dunia bertekuk lutut. Bagaimana dapat terjadi perubahan jika orang yang sama yang memperluas kekacauan finansial tetap bertugas untuk hal yang sama? Apa yang dimaksud oleh Presiden Obama saat berjanji perubahan yang dapat kita yakini?

Republik, Demokrat, Bankir
Satu alasan mengapa Presiden Bush Sr. dan Bush Jr. mengucapkan kata-kata yang sama, bahwa bailout dapat menyelamatkan perekonomian dan tidak akan terjadi lagi, adalah karena mereka dipilih untuk melindungi sistem – bukan untuk memperbaikinya. Apakah mungkin satu alasan mengapa Presiden Obama mempekerjakan tim finansial yang sama dengan masa administrasi Clinton karena dia bermaksud untuk melindungi sistem yang sama – sebuah sistem yang dirancang untuk membuat orang-orang kaya menjadi lebih kaya? Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Meskipun Presiden Obama bangga bahwa dia tidak menerima uang kampanye dari para orang-orang pelobi, kebenarannya akan tetap sama bahwa tim finansialnya penuh dengan orang-orang yang membantu terjadinya krisis yang harus mereka perbaiki sendiri.
Satu-satunya orang yang secara konsisten menyampaikan mengenai perekonomian dan krisis finansial yang sedang berkembang sepanjang awal kampanye kepresidenan tahun 2008 adalah Ron Paul wakil dari Texas, seorang Republikan moderat sejati. Menulis di Forbes.com pada tanggal 04-Maret-2008, dia menyebutkan, “Kecuali kita melakukan reformasi fundamental, kita akan terperangkap dalam badai finansial yang dapat merendahkan Negara besar ini yang tidak ada musuh lain dapat lakukan.” Sayangnya, tidak cukup pemilih yang mendengarkan dengan seksama.
Akar dari krisisDisebutkan bahwa Meyer Amschel Rothschild, pendiri satu diantara keluarga perbankan terkuat di Eropa, suatu kali berkata, “Berikan saya kuasa untuk mengatur penyediaan uang Negara dan saya tidak peduli siapa yang membuat undang-undang.” Untuk mengerti krisis finansial saat ini, sangat penting untuk mengerti hubungan antara pemerintah A.S., Federal Reserve System, dan beberapa dari orang-orang paling berkuasa di dunia. Hubungan ini dapat digambarkan dengan diagram sederhana berikut ini:








Pada tahun 1931, pembentukan Federal Reserve System member jaminan kekuasaan kepada orang-orang kaya dunia untuk mengatur penyediaan uang A.S., dan merealisasi jiwa dari perasaan Rothchild. Banyak orang yang tidak tahu atau mengerti bahwa Federal Reserve System (Sistem Cadangan Serikat) bukanlah suatu institusi atau sebuah bank, atau juga bahwa tidak punya cadangan sama sekali. Melainkan merupakan gabungan monopoli perbankan yang dijalankan oleh beberapa orang yang paling berkuasa di dunia finansial. Pendirian Fed pada prinsipnya adalah ijin untuk mencetak uang.
Alasan lain mengapa Federal Reserve System dibuat adalah untuk melindungi bank-bank terbesar dari kehancuran dengan menyediakan liquiditas kepada bank-bank tersebut saat mereka sedang dalam permasalahan finansial, yaitu untuk melindungi kekayaan dari orang kaya, bukan para pembayar pajak.
Kita melihat tindakan-tindakan ini bahkan pada hari-hari ini. Pada tahun 2008, ketika Presiden Bush mengesahkan 700 Miliar dolar A.S., Sekretaris Perbendaharaan Henry Paulson, Pendiri dari Goldman Sach, dalam kaitannya dengan Federal Reserve, segera menyerahkan miliaran dolar A.S. sebagai uang TARP – Trouble Asset Relief Program (Program Pelepasan Aset Bermasalah) kepada bank-bank terbesar di Amerika, yaitu kawan-kawannya, tanpa ada pertanyaan sama sekali.
Kenyataannya bahwa uang penyelamatan TARP ini datang langsung dari kantong kita – kantong para pembayar pajak – ke dalam kantong bank-bank dan korporasi-korporasi yang sejak awal telah membantu menciptakan permasalahan finansial ini. Kita diberi tahu bahwa uang tersebut di berikan dengan mandate sebagai pinjaman, namun pemerintah kita entah tidak mampu atau tidak mau melaksanakan mandate tersebut – atau keduanya.
Di pertengahan Desember 2008, saat harian USA Today bertanya pada bank-bank tersebut apa yang mereka lakukan dengan uang penyelamatan tersebut, JPMorgan Chase, sebuah bank yang menerima 25M dolar A.S. dari uang pembayar pajak, menjawab, “Kami tidak memaparkannya kepada publik, kami menolak untuk menjawabnya.” Morgan Stanley, sebuah bank yang menerima 10M dolar A.S. menjawab, “Kami menolak untuk memberikan komentar atas pertanyaan anda.” Bank Mellon New York merespon, “Kami memilih untuk tidak memaparkannya.” Uang penyelamatan perbankan adalah hanya uang penyelamatan kawan-kawan kaya. Pekerjaan untuk menutupi kesalahan dan kecurangan nyata kawan sendiri, bukan untuk menyelamatkan perekonomian.
Buktinya ada di atas pudding. Saat Wall Street Journal melaporkan pada 26 Januari 2009 dalam sebuah artikel berjudul, “Tetesan Pinjaman Bank-bank A.S.,“ 10 dari 13 penerima Program Pelepasan Aset Bermasalah (TARP) Badan Perbendaharaan, melihat neraca pinjaman yang belum luna mereka menurun dengan total 46 M dolar A.S., atau 1,4% diantara kuarter ke tiga dan ke empat tahun 2008, berdasarkan analisa perbankan Wall Street Journal yang baru saja mengumumkan laporan kuartal mereka.” Hal ini bahkan saat mereka mengambil 148 M dolar A.S. dari dana TARP pembayar pajak yang dimaksudkan untuk merangsang proses pinjaman.
Jika Presiden Obama benar-benar mau melakukan perubahan di Washington, dia harus mengubah hubungan yang terlalu baik antara Federal Reserve System, pemerinta A.S., dan orang-orang kaya dan berkuasa. Dan mungkin dia akan melakukannya. Tapi dengan menempatkan tim finansial Presiden Clinton dalam keadministrasiannya, kelihatannya tidak mungkin. Kelihatannya dia akan melakukan sama seperti yang dilakukan presiden-presiden sebelumnya sejak Woodrow Wilson telah lakukan – melindungi sistem yang ada, bukan mengubahnya.
Oleh beberapa perkiraan, kerugian total secara global dalam komoditas, saham, obligasi, dan real estate lebih besar dari 60 Triliun dolar A.S. Sejauh ini, bank-bank dan pemerintah dunia telah mengeluarkan hampir 10 Triliun dolar A.S. sebagai usaha untuk memperbaiki masalah yang ada. Bagaimana dengan 50 Triliun dolar A.S. sisanya? Siapa yang akan menanggung sisa kerugian tersebut? Kemana uangnya pergi? Siapa yang akan menyelamatkan kita, orang yang sebenarnya kehilangan uang dan sekarang harus membayar sendiri kerugian kita dan kerugian orang-orang kaya melalui uang penyelamatan dengan pajak?
Tahun 2013 akan menjadi ulang tahun ke 100 Federal Reserve System. Sudah hampir 100 tahun Fed telah menarik uang tunai terbesar di dunia. Penarikan uang tunai ini adalah sebuah perampokan bank dimana para perampoknya tidak menggunakan topeng, tapi menggunakan jas dengan pin bergambar bendera Amerika di atasnya. Hal itu adalah perampokan dimana yang kaya mengambil dari yang miskin melalui bank-bank dan pemerintah kita.
Sementara menjadi seorang pelajar di kelas Dr. Buckminster Fuller tahun 1981, saya terganggu dengan pernyataannya, “Tujuan utama dari pemerintah adalah menjadi kendaraan dari orang kaya memasukkan tangannya ke dalam kantong kita.” Walaupun saya tidak suka dengan apa yang dia katakana, karena saya hanya ingin berpikir hal-hal baik saja mengenai Negara dan pemimpin-pemimpinnya, jauh di dalam hati saya, dan berdasarkan pengalaman pribadi, saya tahu ada suatu kebenaran di dalam perkataannya.
Sampai saat itu, saya punya keraguan rahasia pribadi mengenai pemerintah. Sebagai seorang anak, saya sering heran kenapa hal mengenai uang tidak diajarkan di sekolah. Saat menjadi seorang pilot Angkatan Laut di Vietnam, saya heran mengapa kita harus melakukan peperangan ini. Saya juga menyaksikan ayah saya mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala Departemen Pendidikan untuk mengejar posisi sebagai Gubernur Negara Bagian Hawaii karena dia sangat terganggu dengan korupsi yang ditemukannya dalam pemerintahan. Sebagai seorang yang jujur, ayah saya tidak dapat menerima apa yang dia saksikan saat menjadi pegawai tingkat tinggi pemerintah, anggota dari pegawai gubernur. Jadi, walaupun kata-kata Dr. Fuller bukanlah sesuatu yang ingin saya dengarkan, karena saya mencintai Negara saya dan saya tidak suka mengkritiknya, kata-katanya sangat mengganggu saya hingga menjadi panggilan yang membangunkan saya dari tidur. Pada permulaan tahun 1980, pendidikan saya dimulai, dan mata saya terbuka terhadap fakta-fakta yang orang-orang berkuasa tidak ingin kita ketahui.

No comments:

Post a Comment