Wednesday, June 3, 2009

BAB 1 – Dapatkah Obama Menyelamatkan Kita? (bag.3)

..lanjutan

Bagaimana Hal ini Mempengaruhi Saya?
Sebagai gambaran besar dalam hal finansial pribadi, ada tiga kekuatan finansial yang menyebabkan sebagian besar orang bekerja keras dan tetap bersusah payah secara finansial. Yaitu:
1. Pajak
2. Utang
3. Inflasi
Ambil waktu dan renungkan sejenak bagaimana ketiga hal ini mempengaruhimu secara pribadi. Sebagai contoh, berapa banyak pajak yang kamu bayar? Kita tidak hanya membayar pajak pendapatan, tapi juga pajak penjualan, pajak bahan bakar, pajak perumahan, dan banyak lainnya lagi. Yang lebih penting lagi, kepada siapa pajak dolar kita itu pergi, dan karena apa?
Berikutnya, berapa banyak bunga utang yang ditagihkan padamu? Sebagai contoh, berapa bunga utang yang ditagihkan pada pembayaran hipotekmu, pembayaran mobil, kartu kredit, dan pinjaman kuliah?
Lalu kemudian ambil waktu berpikir sejenak mengenai seberapa banyak inflasi mempengaruhi hidup anda. Anda mungkin ingat bahwa beberapa waktu yang lalu orang mulai jual beli rumah karena harganya naik dengan cepat. Disaat yang sama, harga bahan bakar, pendidikan, makanan, pakaian, dan yang lainnya naik secara stabil – tapi pemasukan tidak naik. Banyak orang yang tidak menabung karena lebih baik membeli hari ini daripada membayar lebih mahal besok. Hal ini adalah inflasi dalam tindakan nyata.
Hal yang penting untuk dimengerti adalah kekuatan-kekuatan dari pajak, utang dan inflasi akan dijaga untuk tetap hidup dengan ijin Federal Reserve System untuk mencetak uang. Sebelum adanya Federal Reserve, warga negara Amerika membayar pajak yang rendah sekali, entah karena tidak adanya utang nasional maupun utang pribadi, dan sangat rendahnya tingkat inflasi. Berikut ini penjelasan singkat dan sederhana hubungan antara Fed dengan ketiga kekuatan tersebut:
1. Pajak: Pada awalnya Amerika termasuk hampir bebas pajak. Pada tahun 1862 pertama berlaku untuk membiayai Perak Sipil. Pada tahun 1895, Mahkama Agung A.S. memutuskan bahwa pajak pemasukan tidak sesuai Undang-undang Dasar. Pada tahun 1931, yang kebetulan tahun berdirinya Federal Reserve System, Pasal 16 tersebut dilanggar, dengan menjadikan pajak pemasukan menjadi permanen. Alasan untuk memberlakukan kembali pajak pemasukan adalah untuk memberi modal kepada Badan Perbendaharaan dan Federal Reserve A.S. Sekarang orang kaya dapat memasukkan tangannya ke dalam kantong kita secara permanen.
2. Utang: Federal Reserve System memberikan kuasa kepada politikus untuk meminjam uang, dibandikan menaikkan pajak. Karen utang, bagaimanapun, adalah pedang bermata dua yang akan menghasilkan baik dalam bentuk pajak atau inflasi. Pemerintah A.S. mencetak uang, dibandingkan menaikkan pajak, dengan cara menjual Surat Obligasi A.S., dengan Surat Perjanjian dari para pembayar pajak bahwa bagaimanapun juga tetap harus dibayar dengan pajak yang lebih tinggi – atau dengan mencetak lebih banyak uang, yang menciptakan inflasi.
3. Inflasi: Hal ini disebabkan oleh Federal Reserve dan Badan Perbendaharaan A.S. dengan meminjamkan uang atau mencetak uang untuk membayar tagihan-tagihan Negara. Karena itu mengapa inflasi sering disebut sebagai “pajak tak bersuara”. Inflasi membuat yang kaya menjadi kaya, tapi menjadikan biaya hidup lebih tinggi untuk mereka yang miskin dan menengah. Hal ini disebabkan karena siapa yang mencetak uang akan mendapatkan keuntungan terbesar. Mereka dapat membeli barang-barang dan service sebelum uang tersebut mencair dan masuk kedalam kolam uang sebenarnya. Mereka menuai semua keuntungan ada tapi tidak resiko yang ada. Pada saat yang sama, mereka yang miskin dan menengah melihat uang mereka semakin tipis dan tipis saja.

Berawalnya yang Akhir
Saya memulai bab ini pada tanggal yang sangat penting: 6 Agustus 2007. Hari ini adalah hari dimana American Home Mortgage (Hipotek Perumahan Amerika), satu terbesar diantara pemberi hipotek di Amerika, menyatakan bangkrut.
Alasan tanggal ini sangat penting adalah karena ini menandakan bahwa utang sudah terlalu kelewatan batas. Sistem global sudah tidak dapat menyerap utang lagi. Pada tanggal 6 Agustus 2007, gelembung utang pecah, dan sekarang kita mengalami deflasi, yang merupakan permasalahan yang lebih serius dibandingkan inflasi – sesuatu yang akan kita bahas lebih lanjut di bab-bab berikutnya.
Untuk menyelamatkan dunia, Presiden Obama harus menghentikan deflasi. Alat utama untuk melawan deflasi adalah inflasi. Hal ini berarti dia harus memberlakukan sejumlah besar utang dan mencetak uang dari udara bebas. Dan secara pasti, ini berarti pajak lebih tinggi, utang, dan jika dia berhasil, inflasi.
Pikirkan bahwa perekonomian global adalah balon udara panas yang besar. Segala sesuatu berjalan dengan sangat baik sebelum 6 Agustus 2007, dimana terlalu banyak udara panas – utang – menyebabkan kecemasan dalam balon tersebut. Setelah suara sobekan yang sangat menakutkan terdengar, bank sentral dunia mulai memompakan udara panas lebih lagi ke dalam balon – utang – ke dalam balon tersebut untuk menjaganya tidak jatuh ke tanah dan menyebabkan depresi.
Dalam bukunya A Tale of Two Cities (Dongeng Dua Kota), Charles Dickens menulis sesuatu yang terkenal, “Waktu ini adalah waktu terbaik, waktu ini adalah waktu terburuk; masa ini adalah masa kebijaksanaan, masa ini adalah masa kebodohan.” Sangat mengherankan, tidak banyak yang berubah sejak Dickens menulisnya pada tahun 1859.
Untuk beberapa orang, deflasi merupakan waktu terbaik mereka. Biaya hidup semakin turun dengan harga minyak, perumahan, saham, dan komoditas jatuh dan semakin bisa dicapai. Tampaknya, hanya Wal-Mart bukan satu-satunya yang mengembalikan harga-harga jual. Bank-bank sentral dan pemerintah-pemerintah dunia, berharap orang-orang, badan-badan usaha, dan pemerintah akan terjerumus lebih dalam lagi terhadap utang dengan meminjamkan lebih banyak uang, dengan memompakan uang sebesar triliunan dolar ke dalam perekonomian dengan bunga yang hampir nol – atau uang bebas.
Orang-orang yang memiliki banyak uang sedang menunggu seperti burung pemakan bangkai untuk waktu yang tepat untuk membanjirkan lagi pasar dengan uangnya dan mengambil tulang-tulang bersih dari perusahaan-perusahaan yang sekarat dan mati. Bagi investor-investor yang mapan, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk mengambil asset-aset dengan harga diskon. Bagi usaha yang sudh mapan, sekaranglah waktunya untuk mengembangkan usaha, disaat pesaing-pesaing mereka jatuh bangkrut. Orang-orang ini berkelimpahan.
Bagi yang lainnya, sekarang adalah saat terburuk.
Biaya hidup mungkin turun, namun mereka tidak mampu mengambil keuntungan karena mereka tidak lagi punya kerja untuk paling tidak memenuhi kebutuhan pokok mereka, atau mereka berutang dengan menyedihkan dimana mereka berutang lebih banyak uang dibandingkan nilai aset yang mereka miliki – dan aset yang mereka miliki sebenarnya adalah liabilities (kewajiban), seperti rumah mereka.
Bank-bank sentral di dunia membanjiri sistem yang ada dengan uang, tapi mereka tidak membantu masyarakat karena mereka tidak dapat meminjam uang untuk mobil dan perumahan. Disaat kesediaan uang mengembang seperti balon, akses mereka terhadap uang mengerut.
Orang-orang ini tidak melihat kesempatan sekali seumur hidup. Mereka tidak memiliki kolam uang untuk menunggu kesempatan yang tepat. Mereka melihat kekurangan dan merasa ketakutan. Banyak yang berpikir apakah mereka akan kehilangan pekerjaan, rumah, tabungan, dan uang pensiun, kecuali mereka sudah kehilangannya terlebih dahulu.
Perbedaan diantara mereka yang mendapatkan saat ini adalah waktu terbaik dengan mereka yang merasa saat ini adalah waktu terburuk hanya pengetahuan dan IQ finansial saja. Kegagalan terbesar dari sistem pendidikan kita adalah bahwa masyarakat tidak diajar tentang bagaimana uang sebenarnya bekerja, dan apa yang diajarkan adalah sesuatu yang sudah kuno dan using – aturan lama mengenai uang. Mereka mengajarkanmu bagaimana menyeimbangkan buku keuangan, tapi mereka tidak mengajarkanmu bagaimana mengembangkan sebuah neraca keuangan – atau membacanya. Mereka mengajarkanmu untuk menyimpan uang, tapi mereka tidak mengajarkanmu mengenai inflasi dan bagaimana itu mencuri kekayaanmu. Mereka mengajarkanmu bagaimana menulis selembar cek, tapi mereka tidak mengajarkanmu perbedaan aset dan leabilitas. Ada yang berpikir apakah sistem ini sengaja dirancang untuk membuatmu tetap berada di dalam kegelapan.
Di dunia saat ini, anda dapat menjadi seorang yang jenius secara akademis tapi tetap bodoh secara finansial. Hal ini berlawanan dengan kebijaksanaan konvensional, terutama jika disamakan dengan orang-orang yang memliki pekerjaan dengan gaji besar seperti pengacara atau dokter yang menjadi cerdas secara finansial dan akademis karena mereka menghasilkan banyak uang. Tapi seperti yang telah kita lihat, menghasilkan banyak uang tidak berarti anda cerdas secara finansial, terutama jika anda mnggunakan dan menginvestasikan uang anda secara tidak bijaksana – atau menyerahkan uang anda kepada orang yang tidak perduli apakah anda menang atau kalah. Harus selalu diingat bahwa ada perbedaan antara keamanan kerja dan keamanan finansial, dan keamanan finansial sejati membutuhkan sebuah pendidikan finansial yang berdasarkan pada dunia uang sebenarnya.
Itu mengapa saya tidak terkejut ketika krisis ekonomi menyebar lebih luas dari pada permasalahan hipotek orang-orang menengah. Pemimpin-pemimpin kita terlihat seperti terkejut. Itu mengapa calon-calon presiden kita tidak menyebutkan permasalahan-permasalaan yang ada sepanjang kampanye. Mereka menyembunyikan permasalahannya selama mungkin, meyakinkan kita bahwa tidak ada krisis dan permasalah finansial hanya terbatas pada hipotek yang tidak dapat dibayar oleh orang-orang miskin. Sebagaimana yang telah kita ketahui sekarang, permasalahannya tidak hanya pada orang-orang miskin yang punya banyak utang. Permasalaannya berasal dari pemerintahan dan perekonomian tingkat tinggi. Jutaan orang telah kehilangan banyak sekali uang hasil dari jerih payah kerja mereka sepanjang hidup karena mereka tidak mengerti aturan baru uang dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi hidup mereka. Dan permasalahan sistematis ini tidak dapat diselesaikan oleh seorang politisi dkarismatik.
Jadi sekarang mari kita kembali pada pertanyaan judul bab ini: Apakah Obama dapat menyelamatkan kita? Jawaban yang benar seharusnya: Bagaimana kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri? Jawaban, dan kunci untuk membebaskan diri kita dari tirani perekonomian kita, adalah pengetahuan. Dengan mendidik diri anda mengenai uang dan bagaimana uang dapat bekerja, anda membuka kunci di dalam diri anda untuk membebaskan anda dari ketakutan mental dan melihat kekayaan berlimpah yang ada disekitar anda. Untuk anda, saat ini benar-benar dapat menjadi waktu terbaik.
Secara pribadi, saya tidak berharap pemerintah atau perusahaan besar untuk menyelamatkan saya. Saya hanya mengamati apa yang sebenarnya para penguasa lakukan, lebih dari pada apa yang mereka katakan atau janjikan, dan saya merespon sesuai dengan tindakan mereka itu. Tahu bagaimana merespon, dari pada mengikuti, dan mengambil tindakan meyakinkan, dibandingkan diam menunggu perintah apa yang harus dilakukan, memerlukan keberanian dan pendidikan finansial.
Saya percaya permasalahan finansial kita sudah terlalu besar dan asemakin besar. Sudah di luar control. Merupakan permasalahan keuangan lebih dari pada politik. Merupakan permasalahan global, bukan hanya masalah A.S. Ada banyak yang dapat dilakukan Obama, tapi yang saya takutkan hal tersebut tidak cukup. Yang terburuk, orang-orang yang berkepentingan dengan dunia finansial tidak bertanggung jawab terhadap presiden A.S. Mereka tidak butuh persetujuan presiden untuk dapat melakukan apa yang mereka hendak lakukan. Mereka lebih dari pemerintah-pemerintah dunia dan pemimpin-pemimpin pilihan mereka.
Bagaimana Kita dapat Menyelamatkan Diri Kita?
Ketika saya ditanya apa yang akan saya ajarkan jika saya bertanggung jawab dalam pendidikan finansial untuk sistem persekolahan kita, saya akan menjawab: “ Saya akan memastikan para pelajar mengerti hubungan antara pajak, utang dan inflasi sebelum keluar dari sekolah.” Jika mereka dapat mengerti itu, mereka akan memiliki masa depan finansial yang lebih aman. Mereka akan mampu mengambil keputusan finansial yang lebih baik untuk mereka sendiri dari pada berharap pemerintah atau mereka yang disebut “ahli finansial” menyelamatkan mereka.
Tentu saja, buku ini mengenai hubungan antara pajak, utang, dan inflasi. Hal tersebut membentuk pondasi bagi aturan baru uang. Dan sekali anda mengerti hal tersebut, anda akan berada pada posisi memilih keluar dari konspirasi orang-orang kaya dan menghidupi kehidupan bebas finansial yang sejati.

No comments:

Post a Comment