Monday, June 15, 2009

BAB 3 – Persekongkolan Menentang Uang Kita, Bank Tidak Pernah Merugi (bag.1)

Persekongkolan Orang Kaya

8 ATURAN BARU MENGENAI UANG

oleh Robert Kiyosaki

BAB 3 – Persekongkolan Menentang Uang Kita, Bank Tidak Pernah Merugi


Bank tidak pernah “merugi.” Jika bank kehabisan uang, bank dapat mengadakannya sebanyak yang diperlukan  bahkan dengan menuliskannya pada selembar kertas yang biasa.

- Aturan dari permainan Monopoli  

Hari dimana Dolar Mati

Pada tanggal 15 Agustus 1971, uang dolar AS mati. Pada hari itu, tanpa kuasa dari Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden Nixon memisahkan hubungan antara Dolar AS dengan emas, dan dolar menjadi uang monopoli. Setelah itu, kesuksesan ekonomi terbesar dimulai.

          Saat ini, tahun 2009, dimana perekonomian global runtuh, para bankir pusat di seluruh dunia mencetak triliunan dolar, yen, peso, euro, dan poundsterling dengan menggunakan aturan Monopoli untuk para bankir.

          Permasalahannya adalah Monopoli hanya sekerdar permainan. Kita semua tahu bahwa menerapkan aturan-aturan Monopoli dalam kehidupan nyata merupakan resep untuk menghancurkan kehidupan sosial kita. Telah tercatat, pernyataan ekonom Inggris, John Maynard Keynes, “Tidak ada sesuatupun yang lebih lembut, yang lebih pasti untuk menjungkir balikkan pondasi kehidupan masyarakat dibandingkan merusak mata uang kita. Prosesnya menyatukan semua kekuatan-kekuatan hokum perekonomian tersembunyi dari sisi yang menghancurkan dan melakukannya dengan cara dimana tidak ada satu diantara jutaan orang pun yang dapat menganalisanya.” Saat ini perekonomian kita sedang sakit karena tekanan Federal Reserve untuk mencetak dengan sangat mudah membanjiri sistem keuangan kita dengan uang sulapan yang merusak nilai mata uang kita saat ini, dan tidak ada aorang yang dapat menganalisa permasalahannya, persis seperti yang diingatkan Keynes tahunan yang lalu.

Uang dari Kehampaan

Satu alasan tidak memperhatikan nasihat Keynes, perubahan Nixon tahun 1970, dan yang lainnya terhadap penghancuran uang adalah karena pengerusakan nilai mata uang secara tiba-tiba membuat orang merasa kaya. Kartu kredit datang melalui surat, dan berbelanja menjadi olah raga nasional. Banyak orang yang berasal dari kelas menengah berpura-pura menjadi jutawan, bersamaan harga rumah mereka yang seperti tersulap menjadi lebih tinggi. Mereka percaya bahwa masa pensiun mereka akan didanai oleh keuntungan di pasar modal. Orang mengambil pinjaman penjaminan rumah untuk membiayai liburan keluarga. Bukan saja hanya memiliki satu mobil, tapi memiliki sebuah Mercedes, sebuah mobil mini-van, dan sebuah SUV. Anak-anak yang bersekolah di universitas terjebak dengan pinjaman siswa yang butuh bertahun-tahun untuk melunasinya. Keluarga kelas menengah merayakan kekayaan yang baru saja diperoleh dengan makan di resotoran yang bergengsi, berpakaian yang dibuat oleh perancang khusus, bekendaraan Porche, dan hidup di McMansion – yang didanai oleh utang.

          Kita sekarang berada dalam ledakan kesuksesan perekonomian terbesar dalam sejarah. Permasalahannya adalah kesuksesan besar tersebut disebabkan oleh utang, bukan uang; oleh inflasi, bukan produksi; dengan meminjam, bukan bekerja. Dalam banyak hal uang tidak berguna – karena uang adalah bukan apa-apa. Sama seperti yang Keynes katakan, uang kita sudah hancur. Kita terlihat kaya, namun kehidupan sosial kita sedang hancur.

          Setelah tahun 1971, bank pusat dapat mencetak sebanyak mungkin uang hanya dengan mencetak lebih banyak kertas. Dalam jaman digital sekarang ini bankir tidak perlu kertas untuk mencetak uang. Disaat anda sedang membaca ini, triliunan dolar, yen, euro, peso, dan poundsterling diciptakan secara elektronis – berasal dari sesuatu yang tidak tampak. Berdasarkan aturan-aturan Monopoli, anda dan saya dapat rugi, tapi Bankir tidak pernah merugi. Lebih dari semua itu, permainan besar Monopoli harus berjalan terus.

Menyaksikan perubahan

Tahun 1972, saya menjadi seorang pilot angkatan laut dari pesawat pengangkut di lepas pantai Vietnam. Perang tidak berjalan dengan baik. Kita tahu kita sedang mengalami kekalahan, namun sebagai seorang prajurit angkatan laut, kami tidak terima fakta begitu saja. Sebagai Anggota Pasukan, tugas saya adalah untuk menjaga anggota saya tetap berpikir positif dan berfokus untuk bertahan hidup, dan pada saat yang bersamaan, siap mengorbankan diri mereka sendiri satu sama lain dan kepada bangsa. Saya tidak dapat membiarkan anggota saya melihat keraguan dan rasa takut saya, begitu juga sebaliknya.

          Menjaga moral orang tetap tinggi adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena kita tahu bahwa ombak kemenangan dalam peperangan sudah tidak dipihak kita lagi. Dan kita juga tahu bahwa kita juga sudah kalah perang di kampong halaman. Setiap kali kami melihat poster siswa-siswa yang protes membakar kartu dan bendera Amerika, kami mulai mempertanyakan siapa yang benar dan siapa yang salah.

          Beberapa penyanyi rock terkenal saat itu mulai menyanyikan lagu-lagu anti peperangan. Salah satu lagu berbunyi, “Perang, apa untungnya? Sama sekali tidak ada.” Dari pada membiarkan lagu tersebut menjatuhkan mental kami, saya dan anggota saya menyanyikannya keras-keras sambil terbang menuju medan pertempuran. Karena alasan yang tidak dapat dimengerti, lagu tersebut member keberanian kepada kami untuk melakukan apa yang harus kami lakukan dan menghadapi realitas paling penting – kematian.

          Malam sebelum setiap misi saya akan pergi menuju haluan pesawat, duduk sendiri, dan membiarkan angin memisahkan pikiran saya dengan rasa takut saya. Saya tidak berdoa untuk hidup. Melainkan, saya meminta jika pagi hari ini akan merupakan hari terakhir saya, saya ingin memilih bagaimana saya akan mati. Saya tidak mau mati sebagai pengecut. Saya tidak ingin ketakutan mengatur hidup saya.

          Itu mengapa ketika saya kembali kerumah dari perang saya tidak mencari keamanan pekerjaan – saya tidak membiarkan ketakutan ketidakamanan finansial mengatur hidup saya. Melainkan, saya menjadi seorang interprener. Ketika saya kehilangan segalanya dari bisnis saya yang pertama, saya tidak membiarkan ketakutan, frustasi, dan keraguan menghentikan saya dari apa yang ingin saya lakukan. Saya akan mengambil kepingan-kepingan yang tersisa dan bekerja membangun kembali bisnis saya. Belajar dari kesalahan bisnis saya merupakan sekolah bisnis terbaik yang pernah saya jalankan. Dan saya masih berada di sekolah tersebut hingga hari ini.

          Di tahun-tahun terakhir ini, saat pasar saham dan perumahan sedang meledak dan orang-orang bodoh berlomba-lomba untuk berinvestasi, Saya tidak membiarkan ketamtakan mengambil alih logika saya. Sekarang, saat krisis enokomi, saya memiliki ketakutan yang sama dengan orang-orang lain. Tapi, saya tidak membiarkan ketakutan begitu saja menghentikan saya melakukan apa yang harus saya lakukan. Dari pada hanya pada krisisnya, saya melakukan yang terbaik untuk melihat kesempatan yang diciptakan oleh krisis. Hal tersebutlah yang saya pelajari dari Perang Vietnam, dan bagi saya itulah kebaikan dari perang.

          Ada hal baik lain yang dilakukan perang. Perang Vietnam memberikan saya kesempatan untuk duduk di sisi ring pertarungan untuk menyaksikan perubahan terbesar dalam sejarah dunia: perubahan aturan-aturan uang.

Sebuah surat dari rumah

Dalam era peperangan, panggilan surat merupakan hal terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Surat dari rumah merupakan harta sebagai hubungan komunikasi kita dengan orang-orang yang penting dalam hidup kita.

          Suatu hari, saya mendapat surat dari ayah kaya saya. Saya jarang sekali mendengar kabar darinya karena di bukan ayah kandung saya. Dia adalah ayah kawan baik saya. Sejak umur Sembilan tahun, ayah kaya saya sudah menjadi ayah kedua saya, dan dia adalah pembimbing finansial saya. Suratnya diawali dengan huruf tebal: ”Aturan-aturan mengenai uang sudah berubah.” Selanjutnya dalam surat tersebut, dia menyarankan saya untuk membaca Wall Street Journal (majalah perekonomian) dan mengikuti perubahan harga emas. Presiden Nixon memisahkan Amerika Serikat dengan standard emas pada tahun 1971, dia menjelaskan, menyebutkan bahwa sebelumnya harga emas selalu tetap pada 35 dolar AS per ons, tapi itu sudah tidak berlaku lagi. Sejak Nixon memisahkan hubungan antara dolar dengan emas, harga emas mulai meningkat. Pada saat saya membaca suratnya itu, harga emas berfluktuasi pada harga 70 sampai 80 dolar AS per ons.

          Pada saat itu saya tidak mengerti apa yang membuatnya bersemangat. Ketika saya kecil, ayak kaya saya jarang sekali berbicara mengenai emas, kecuali berkata emas menopang uang kita. Apa maksudnya, dan hal ini sangat penting, melampaui pemikiran saya yang masih muda. Namun, walaupun hanya dari nada tulisannya yang saya terima hari itu di Vietnam, saya tahu bahwa dia sangat senang dengan perubahan yang Nixon buat. Suratnya tersebut sangat sederhana: Dengan terpisahnya mata uang kita dari emas, orang-orang kaya sedang akan bermain dengan uang dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Dia menjelaskan, “Bersamaan dengan harga emas yang naik dan turun secara relative terhadap dolar, akan terjadi ledakan keberhasilan dan kerugian terbesar yang pernah disaksikan dunia. Dengan terpisahnya emas dari dolar,    kita memasuki masa dimana terdapat ketidakstabilan finansial yang ekstrim. Inflasi akan naik sampai ke atap-atap. Yang kaya akan menjadi kaya sekali dan yang lainnya akan tersapu habis. Dia menutup surat itu dengan, “Dolar secara resmi sudah menjadi uang Monopoli, perarturan uang Monopli sekarang inu sudah menjadi aturan baru uang di duni.

          Sekali lagi, saya tidak mengerti apa yang dikatakannya saat itu. Tapi sekarang, setelah saya besar dan lebih bijaksana, saya percaya dia sedang mengatakan bahwa saat ini lah untuk dia menjadi sangat kaya. Ini merupakan kesempatan sekali seumur hidup – dan dia benar. Ayah kaya saya menjadi sangat kaya disaat terjadi kesuksesan besar perekonomian. Ayah saya sendiri terjerumus pada jaminan pekerjaan dan melewatkan kesuksesan terbesar dalam sejarah.

Akhirnya saya membaca aturan-aturan tersebut.

Beberapa hari kemudian, saya pergi ke perkumpulan tentara, menemukan ada permainan Monopoli yang sudah lama sekali tidak pernah dipakai lagi, lalu mengajak beberapa pilot, karena saya telah mempermainkannya, saya tidak perlu membaca kembalik aturan-aturan yang ada. Tapi dengan berjalannya waktu, saya teringat dengan kata-kata ayah kaya saya yang berkata bahwa aturan-aturan Monopoli menjadi aturan-aturan uang dunia yang baru. Menunjuk pada buku aturan yang ada, saya sampai pada titik yang dimaksud ayah kaya saya. Yang berbunyi:

Bank tidak pernah “merugi.” Jika bank kehabisan uang, dia dapat mengeluarkan sebanyak uang yang dibutuhkannya bahkan dengan menuliskannya pada selembar kertas.

          Saat ini, terima kasih atas peringatan sederhana ayah kaya saya sehingga saya dapat mengerti mengapa kita bisa mendapati krisis finansial global di tangan kita. Bagi mereka yang kaya dan berkuasa, perubahan aturan berarti mereka dapat mencetak uang pada selembar kertas apapun. Uang kita sudah dirusak.

          Sebelum tahun 1971, uang kita adalah emas karena ditopang dengan emas. Saat ini, uang kita adalah racun, menjadikan orang dan bisnis di dunia menjadi sangat sakit. Ini seperti meminum air yang terpolusi dan bertanya-tanya mengapa anda bisa sakit. Dengan perubahan aturan-aturan uang, orang kaya dapat mencuri uang kita secara sah dengan sistem keuangan itu sendiri. 


berlanjut...

No comments:

Post a Comment