Monday, July 20, 2009

BAB 8_Cetak Uang Anda Sendiri (bag.2)

...sebelumnya di: BAB 8_Cetak Uang Anda Sendiri (bag.1)

Kekuatan Kata-kata
Dapat kita cuplik dari Bab 7, aturan baru uang #1 adalah Uang adalah Pengetahuan, dan aturan uang baru #6 adalah Belajar Bahasa Uang.
Satu alasan banyak orang kehilangan banyak uang dalam investasi-investasi buruk adalah karena sekolah kita gagal mengajarkan bahkan dasar-dasar pendidikan finansial. Kurangnya pendidikan finansial memimpin kita kepada kesalahpengertian dalam bahasa uang. Sebagai contoh, ketika seorang perencana finansial menyarankan anda untuk berinvestasi untuk jangka panjang, seorang investor yang cakap akan bertanya perngertian dari jangka panjang. Sama seperti yang ditemukan Einstein, segala sesuatu itu relatif.
Satu alasan mengapa Jon Stewart kecewa terhadap Jom Cramer adalah karena Cramer adalah seorang treader (pedagang). Dalam pengertian umum, para trader ini adalah investor jangka pendek. Bagi trader jangka pendek, berinvestasi jangka panjang itu bisa untuk satu hari – atau satu jam. Para trader masuk dan keluar pasar. Sering kali mencungkil keuntungan dari tabungan para investor yang tadinya diperuntukkan bagi tabungan masa pensiun atau dana pendidikan kuliah anak-anak mereka. Dari pada menggunakan kata jangka panjang, seorang investor tingkat tinggi akan menggunakan kata exit strategy (strategi keluar). Investor yang cerdas mengetahui bahwa bukan berapa lama anda bertahan pada sebuah investasi. Yang penting adalah bagaimana anda merencanakan meningkatkan kekayaan anda dengan investasi tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Kata lain yang disalahartikan adalah diversify (diversifikasi, beraneka ragam). Jika anda mendengar sebagian besar para ahli finansial, mereka akan selalu berkata bahwa para investor cerdas akan berinvestasi yang bervariasi. Namun, mencuplik Warren Buffet dalam The Tao of Warren Buffet, “Diversifikasi adalah sebuah pelindung atas ketidaktahuan. Sangat tidak masuk akal untuk mereka yang tahu apa yang sedang mereka lakukan.”
Alasan lain mengapa banyak orang yang kehilangan begitu banyak uang adalah karena mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan dan mereka tidak berdiversifikasi, meskipun perencana finansial mengatakan mereka sedang berdiversifikasi. Biar saya berikan anda beberapa contoh:
1. Seorang perencana finansial akan menyebut anda berdiversifikasi jika anda berinvestasi pada sektor-sektor yang berbeda. Sebagai contoh, anda mungkin berinvestasi pada dana reksa untuk saham kecil, saham besar, saham yang bertumbuh, saham logam berharga, real estate investment trusts – REIT’s (jaminan investasi perumahan), exchange-traded funds – ETF’s (dana perdagangan bursa), dana obligasi, dana pasar uang, dan dana pasar bersatu. Disaat anda secara teknis berdiversifikasi ke dalam beberapa sector, pada kenyataannya adalah anda tidak berdiversifikasi karena nada hanya berada pada satu kelompok aset – aset-aset kertas. Ketika pasar modal jatuh pada tahun 2007, semua aset kertas yang terkait dengan pasar modal jugah jatuh. Menjadi “berdiversifikasi” tidaklah cukup berguna untuk mereka yang berdiversifikasi semata-mata hanya dalam aset kerta.
2. Sebuah dana reksa dari artinya saja sudah terdiversifikasi – dalam bentuk aset kertas. Dana reksa adalah dana yang terbuat atas sekelompok saham yang terdeversifikasi. Untuk lebih buruk lagi, terdapat lebih banyak dana reksa dari pada saham yang berdiri sendiri. Karena itu, banyak dana reksa yang berisi saham-saham yang sama. Sebuah dana reksa seperti multi-vitamin. Membeli tiga dana reksa itu seperti meminum tiga multi vitamin. Anda mungkin dapat mengambil pil yang berbeda-beda, tapi akhirnya anda meminum banyak multi-vitamin yang sama – dan mungkin meminum vitamin yang terlalu berlebihan.
3. Kebanyakan perencana finansial memiliki sebagian besar investornya yang menggunakan hanya aset kertas seperti dana reksa, jaminan dana pensiun, obligasi, dan asuransi. Kenyataannya, pada tahun 1974, ketika ERISA diberlakukan, banyak penual asuransi tiba-tiba mengganti gelar pekerjaan merea dari “tenaga penjual asuransi” menjadi “perencana finansial.” Karena sebagian besar perencana finansial hanya memiliki ijin untuk menjual aset-aset kertas, maka itulah yang mereka jual kepada anda. Sebagian mereka tidak menjual aset fisik seperti perumahan, bisnis, minyak mentah, atau emas dan perak. Jadi secara alamiah mereka akan menjual kepada anda apa yang mereka diberbolehkan untuk menjual, bukan sesuatu yang anda butuhkan, dan hal itu bukanla diversivikasi.
Seperti ungkapan kuno berkata, “Jangan tanya tenaga penjual asuransi jika anda membutuhkan asuransi.” Anda tahu apa jawabannya nanti. Dua alasan mengapa perencana finansial menyarankan anda untuk berdiversifikasi adalah karena mereka dapat menjual lebih banyak aset kertas kepada anda, dan karena akan menyamaratakan resiko mereka jika saja mereka salah. Seringkali, mereka tidak memiliki keinginan termbaik anda dalam hati mereka.

Investor ahli
Ada empat kategori dasar investasi. Yaitu:
1. Bisnis. Mereka yang kaya sering kali memiliki banyak usaha yang menghasilkan pemasukan pasif, sementara orang kelas menengah memiliki banyak pekerjaan yang menghasilkan pemasukan gaji.
2. Investasi real estate yang memberikan pemasukan. Ada property yang menghasilkan pemasukan pasif setiap bulan dalam bentuk sewa. Rumah anda dan rumah peristirahatan anda tidak termasuk, bahkan jika perencana finansial memberi tahu anda bahwa rumah anda aset anda.
3. Aset kertas – saham, obligasi, tabungan, dana pensiun terjamin, asuransi, dan dana reksa. Sebagian besar investor menengah memiliki aset kertas karena mereka mudah dibeli, membutuhkan pengaturan yang sedikit, dan sangat lancar– yang berarti mereka mudah ditinggalkan.
4. Komoditas – emas, perak, minyak mentah, platinum, dan lain-lain. Sebagian investor menengah tidak tahu bagaimana dan dimana untuk membeli komoditas. Dalam banyak hal, mereka bahkan tidak tahu bagaimana atau dimaan membeli emas dan perak secara fisik.
Seorang investor ahli verinvestasi pada keempat kategori tersebut. Itu baru benar-benar diversifikasi. Investor menengah percaya mereka berdiversifikasi, tapi sebagian mereka hanya pada kategori ketiga, aset kertas. Itu bukanlah diversifikasi.

Kata yang Sama, Bahasa yang Berbeda
Maksud saya adalah kita mungkin dapat menggunakan kata yang sama, tapi berbicara dalam bahasa yang berbeda. Jangka panjang bagi seorang investor tingkat tinggi berarti sesuatu yang berbeda dengan yang dimaksud investor pemula. Hal tersebut nyata dengan kata diversifikasi (beraneka ragam) dan banyak kata-kata yang lainnya. Bahkan kata berinvestasi memiliki arti yang berbeda. Untuk beberapa orang itu berarti trading (berdagang) masuk dan keluar dari pasar. Beberapa orang berkata pada saya, “Saya berinvestasi dalam bidang perumahan,” saya sering berpikir apa yang dia maksud. Apakah dia memiliki rumahnya sendiri? Atau dia seorang flipper (makelar), investor yang masuk dan keluar pasar perumahan? Atau dia bermaksud dia membeli property yang menyediakan aliran uang?
Maksud kedua saya mengenai kata-kata dan bahasa adalah banyak mereka yang disebut ahli ingin terlihat cerdas sehingga mereka menggunakan kata-kata yang tidak lazim seperti credit default swap atau hedge untuk membingungkan orang-orang menengah. Kedua kata-kata itu hanya merupakan bentuk dari asuransi, tappi Than melarang para “ahli” untuk menggunakan kata tersebut. Maka semua orang akan tahu apa yang sedang dibicarakan!
Dalam bukunya Grunch of Giants, Dr. Fuller menulis, “Satu diantara kawan lama saya, lama sebelum meninggal, adalah seorang raksasa, anggota dari keluarga Morgan. Dia pernah berkata mada saya: ‘Bucky, saya sangat bangga padamu, jadi saya minta maaf saya harus mengatakan kepadamu bahwa kamu tidak akan pernah sukses. Kamu berkeliling menjelaskan istilah-istilah sederhana yang orang-orang belum pernah mengerti, padahal hukum pertama untuk sukses adalah, “Jangan menjadikan sesuatu itu sederhana jika anda dapat membuatnya rumin”’Jadi dengan tidak mengindahkan saran berarti kawan saya tersebut, saya sekarang disini menjelaskan mengenai sang raksasa.”
Saya bangga untuk meneruskan tradisi pekerjaan Dr. Fuller. Selain menggunakan istilah raksasa, saya menggunakan persekongkolan. Tapi tujuan saya adalah selalu menjelaskan dalam istilah-istilah sederhana apa yang orang-orang lain membuatnya menjadi rumit.

Menjadi lebih Berkuasa
Dr. Fuller selalu berkeras mengenai kuasa dari kata-kata. Di salah satukelasnya yang saya hadiri, dia berkata, “Kata-kata adalah alat paling berkuasa yang pernah ditemukan manusia.” Dalam bukunya Critical Path (Jalur Kritis) dia menulis “’Pada awalnya [masa industrialisasi – misalnya, dampat efektif secara teknologi dari korporasi manusia] adalah kata.’ Kata yang diucapkan dan dipahami sangat mempercepat pembangunan informasi kemanusiaan mengenai bagaimana mengatasi tantangan-tantangan hidup.”
Sebelum saya belajar di bawah naungan Dr. Fuller, saya tidak pernah menghargai kekuatan dari kata-kata. Pada tahun 1983, saya berumur tiga puluh enam tahun, dan akhirnya, mengerti mengapa ayah miskin saya, seorang guru sekolah, sangat menghargai kata-kata. Dengan tidak menghargai kata-kata, saya telah menyangkal kekuatan untuk mengubah hidup saya. Dengan memiilki kosa kata seorang yang miskin menahan saya untuk hidup miskin dalam kenyataannya. Dengan memiliki sikap seorang yang miskin membuat saya terus bersusah payah secara finansial. Saya akhirnya mengerti mengapa Dr. Fuller berkata, “Kata-kata adalah alat yang paling berkuasa yang pernah ditemukan oleh manusia.” Saya sadar bahwa kata-kata adalah bahan bakar untuk pikiran kita – aset terbesar, dan kewajiban terbesar kita. Karena itu saya percaya bahwa pada tahun 1904 kosa kata finansial dikeluarkan dari sistem pendidikan. Dan bagi saya, ketika Kitab Suci menyebutkan, “Dan kata-kata menjadi daging,” itu memberi pengertian yang baru. Saya akhirnya sadar ayah kaya saya melarang anaknya dan saya menggunakan kata-kata, “Saya tidak dapat mencapainya.” Atau, “Saya tidak dapat melakukannya.” Dilain pihak dia mendisiplinkan kami untuk bertanya, “Bagaimana saya dapat mengusahakannya?” atau berkata, “Bagaimana saya dapat melakukannya?” Saya akhirnya sadar hidup saya adalah hasil total penjumlahan dari kata-kata saya.
Saya tahu saya pasti sudah menjadi bidak catur, korban, atau budak dari persekongkolan jika saya tidak tahu, mengerti dan menggunakan kata-kata yang digunakan oleh para persekongkol. Saat itu adalah titik dimana saya melarang diri saya untuk menggunakan kata-kata finansial yang biasa-biasa seperti: “Dapatkan sebuah pekerjaan yang bagus,” “Menyimpan uang,” “Hidup di bawah kemampuan anda,” “Berinvestasi itu beresiko,” “Utang itu buruk,” “Rumah adalah sebuah aset, dan mantra-mantra yang terkenal lainnya yang terkait dengan uang. Saya tahu tiket keluar saya dari perbudakan finansial adalah dengan mengetahui kata-kata finansial dan bahasa uang. Pada tahun 1983, saya menjadi seorang pelajar kata-kata finansial, bahasa dari persekongkolan.

Senjata Penghancur Masal
Warren Buffet menyebut turunan sebagai “senjata finansial dari perusak masal.” Sampai tahun 2007, hanya sedikit orang yang tahu apa itu turunan.

No comments:

Post a Comment